 |
| Tanah milik Sugeng Iman yang di beli Rendra dan saat ini sudah di bangun perumahan. |
UNGARAN | SuaraOnline - Sugeng Iman warga Kemetiran Desa Nyamat Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang hanya bisa pasrah dan berharap penalty sebesar 5 persen yang dijanjikan oleh RA bisa terwujud. Itulah ungkapan Sugeng Iman kepada wartawan, Selasa (22/11/2023).
Sugeng Iman menjelaskan, mulanya pada tahun 2019 lalu terjadi transaksi jual beli tanah antara dirinya dengan RA Direktur PT AP. Dalam jual beli itu tertuang di perjanjian perikatan jual beli nomor 12 yang ditandantangani dihadapan notaris.
"Sistem pembayarannya itu dicicil, karena saat itu hendak dibangun perumahan. Dan dalam perjanjian itu tertulis akan dilunasi tanggal 7 Mei 2020. Jika tanggal tersebut belum dilunasi maka pak RA akan memberi penalty sebesar 5 persen per bulan dari nilai kurang bayar. Dan terhitung kurang lebih 17 bulan penalty yang harusnya dibayar dari nilai kurang bayar,"jelas Sugeng Iman.
Dan saat itu, lanjut Sugeng Iman, hingga waktu dijanjikan yakni tanggal 7 Mei 2020 belum dilunasi. Selanjutnya baru dilunasi pada bulan Desember 2022.
"Baru dilunasi setelah di over ke pihak lain. Saat itu kekurangannya sekitar 1,8 M. Namun hanya dilunasi pokonya saja. Penalty 5 persen yang dijanjikan seperti tertulis di akte perjanjian hingga saat ini belum dibayar,"terang Sugeng.
Sugeng Iman mengaku saat itu ia sempat dipermainkan dengan diberi sebuah cek. Namun saat hendak di ambil di bank ternyata cek itu tidak ada uangnya.
"Saya pernah diberi cek. Tapi saat saya ke bank ternyata cek kosong. Jelas saya saat itu dibohongi mas. Selain itu, sertifikat rumah hingga saat ini juga belum diberikan,"tandas Sugeng.
Sugeng Iman berharap persoalan ini dapat selesakan dengan kekeluargaan. Namun jika tidak selesai dengan terpaksa akan membawa ke jalur hukum.
Sementara sampai berita ini diturunkan pihak RA belum bisa dikonfirmasi.(Faiz)
This post have 0 komentar
EmoticonEmoticon